Google dan Ford Garap Teknologi Mobil Cerdas
Senin, 9 April 2012 14:47 wib
ilustrasi (foto : Google)
WASHINGTON - Google dan Ford bekerja sama untuk membangun perangkat lunak yang bisa mewujudkan mobil cerdas. Perangkat lunak tersebut akan membantu mobil memprediksi rute terbaik yang bisa menghemat waktu serta energi supir.
Diwartakan InformationWeek, Senin (9/4/2012), software yang sedang dikembangkan ini akan memanfaatkan kemampuan komputasi awan untuk menganalisa riwayat rute, kondisi lalu lintas dan pengemudinya.
Alat yang digunakan adalah Prediction API terbaru keluaran Google. Layanan analisis berbasis cloud ini memiliki seperangkat algoritma, dengan kemampuan menganalisa riwayat data bisnis dan bisa memprediksi tren atau hasil ke depan.
Perangkat lunak mutakhir itu akan bekerja setelah pengemudi masuk ke kendaraan dan memilih untuk menggunakan layanannya. Selanjutnya, sistem akan menganalisa kebiasaan mengemudi dan pengetahuan tentang rute, lalu mengkombinasikannya dengan informasi lalu lintas secara real-time.
"Dengan memberikan data riwayat penggunaan kendaraan pada sistem, akan terjadi analisa mengenai kebiasaan mengemudi. Melalui riwayat tersebut bisa diprediksi ke mana penggunanya akan pergi," ujar Systems Architect, Vehicle Controls Architecture and Algorithm Design Ford, Johannes Kristinsson.
"Faktor pendorong di balik rencana ini adalah kemampuan kendaraan untuk selalu mengetahui. Ada banyak alasan mengapa ini dinilai berguna. Salah satunya adalah daftar tujuan di sistem bisa mengalami peningkatan jika pengemudi tidak perlu memasukkan alamat jelas atau spesifik," tambahnya. (fmh)
Diwartakan InformationWeek, Senin (9/4/2012), software yang sedang dikembangkan ini akan memanfaatkan kemampuan komputasi awan untuk menganalisa riwayat rute, kondisi lalu lintas dan pengemudinya.
Alat yang digunakan adalah Prediction API terbaru keluaran Google. Layanan analisis berbasis cloud ini memiliki seperangkat algoritma, dengan kemampuan menganalisa riwayat data bisnis dan bisa memprediksi tren atau hasil ke depan.
Perangkat lunak mutakhir itu akan bekerja setelah pengemudi masuk ke kendaraan dan memilih untuk menggunakan layanannya. Selanjutnya, sistem akan menganalisa kebiasaan mengemudi dan pengetahuan tentang rute, lalu mengkombinasikannya dengan informasi lalu lintas secara real-time.
"Dengan memberikan data riwayat penggunaan kendaraan pada sistem, akan terjadi analisa mengenai kebiasaan mengemudi. Melalui riwayat tersebut bisa diprediksi ke mana penggunanya akan pergi," ujar Systems Architect, Vehicle Controls Architecture and Algorithm Design Ford, Johannes Kristinsson.
"Faktor pendorong di balik rencana ini adalah kemampuan kendaraan untuk selalu mengetahui. Ada banyak alasan mengapa ini dinilai berguna. Salah satunya adalah daftar tujuan di sistem bisa mengalami peningkatan jika pengemudi tidak perlu memasukkan alamat jelas atau spesifik," tambahnya. (fmh)
0 komentar:
Posting Komentar